Selasa, 22 Maret 2016

                                  Kerangka Kerja Analisa sistem politik David Easton 



BAB III
 
Status teori sistem-sistem
Easton berpendapat  bahwasanya system-sistem social adalah merupakan construct of the mind yang bersifat artificial atau reproduksi simbolis dari gejala-gejala yang melekat satu sama lain secara alamiah, kita tidak bisa menjamin bahwa elemen-elemen khusus yang dimiliki semua system akan dapat diketahui secara intuitif ataupun tersedia begitu saja.
 Unit-unit system,menurut  pandangan Easton bahwa elemen dasar yang bersifat umum untuk semua system social adalah orang  perorang Menurut Easton system social terbentuk dari interaksi antar manusia dimana ia akanmembentuk unit-unit dasar dari system-sistem tersebut. System politik bukan lah merupakan kontelasi keberadaan manusia yang dipilih untuk penelitian. Ia lebih merupakan rangkaian interaksi yang dipisahkan dari berbagai macam interaksi lainnya di mana manusia diikutsertakan. Menurutnya dalam batasan kita, semua system memiliki validitas yang sama, meskipun tidak semua memiliki manfaat yang sama untuk maksud memahami kehidupan politik.
Dua macam system yang berbeda yakni,
 1. keanggotaan system, akan meliputi manusia seutuhnya sebagai dasar kesatuan masyarakat;
 2. system analitis, yang hanya mengacu pada interaksi abstrak yang mana setiap orang terlibat.

Sifat-sifat analitis semua system social.
Sebagai Plausibilitas Sistem Keanggotaan. Easton mengatakan bahwa sebagai system keanggotaan, system keagamaan bisa saja meliputi semua orang, seperti misalnya mereka yang menjadi anggota organisasi-organsiasi keagamaan. Sebagai system analisa, agaknya ia akan melibatkan semua interaksi tersebut dimana setiap individu dalam masyarakat terikat dan dapat ditunjuk sebagai masalah keagamaan tanpa menghiraukan apakah interaksi-interkasi tersebut terjadi dalam konteks yang terorganisir atau dalam suatu lingkungan keagamaan. Kemungkinan system keanggotaan di karenakan lebih banyak orang yang mengikut serta kan diri dalam perilaku keagamaan tanpa harus menjadi anggota unit-unit keagamaan. Walaupun menghadapi persoalan dalam hal ini ia memberi kepercayaan yang sesungguhnya mengenai perbedaan diantara sistem-sistem ini : bahwa sistem keanggotaan tersebut bukan system analitis karena ia memperlakukan semua orang sebagai entitas sistem tersebut.  
Masyarakat sebagai bagian dari supra sistem. Easton berpendapat, kita telah memisahkan tingkahlaku keagamaan, ekonomi, fraternal,pendidikan, politik, kebudayaan, dan macam-macam perilaku yang serupa. Bagaimana ada maksud-maksud untuk menunjukan semua hal itu, maka setiap interaksi ini secara terpisah dianggap sebagai system. Karena system-sistem demikian tidak menunjukkan seluruh rangkaian interaksi yang berkembang di dalam suatu masyarakat, melainkan hanya bagian-bagiannya yang telah diabstraksikan dari total perilaku yang tidak dapat membedakan, Easton menegaskan bahwa system-sistem ini sifatnya analitis. Interaksi-interaksi politik membentuk salah satu dari jenis-jenis system tersebut.
Citra empiris system analitis. Easton mengemukakan bahwa interaksi politik membentuk system analitis. Menurutnya apabila kita berangkat dengan pendapat bahwa system politik adalah merupakan system manusia sebagai mahluk biologis, maka akan terdapat sedikit  kesulitan.secara relative sangat mudah membayangkan sekelompok kecil para administratrator yang bertugas dalam sebuah unit, yang sebagian diantara jabatan, sebagai suatu system manusia-manusia.
Kedwiartian mengenai struktur-struktur social terpadu. Easton mengemukakan bahwa apabila kita menerima sistem sebagai sebuah model fisika di mana kita mempunyai kelompok manusia sebagai makhluk biologis yang terus menerus melangsungkan interaksi lewat anggotanya dalam suatu kesatuan entitas , atau lewat komunikasi jarak jauh, sistem politik tidak akan selalu menghadapi kendala seperti itu. Secara teoritis, status sosial sistem politik, seperti halnya dengan semua sistem sosial lainnya, adalah bersifat analitis, tetapi tetap berwatak empiris.


BAB IV

Identifikasi Sistem Politik

           sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara lain

 KRITERIA UNTUK MENGENAL SISTEM POLITIK

Penjelasan Easton tentang prihal ini, yakni kehidupan poltik telah digambarkan sebagai penelitian  terhadap tata tertib kekuasaan, Negara, kebijaksanaan umum, pembuatan keputusan, atau monopoli penggunaan kekausaan yang sah. Dalam konteksnya yang paling luas, penelitian kehidupan politik seperti halnya dalam ekonomi, keagamaan atau aspek-aspek kehidupan yang lainnya, dapat dijelaskan sebagai seperangkat interaksi sosial yang berlangsung diantara sejumlah besar individu dan kelompok. Interaksi merupakan kesatuan analisa dasar.  

Easton mengatakan faktor yang membedakan interaksi-interaksi politik dari semua jenis interaksi sosial lainnya adalah bahwa seluruh rangkaian interaksi tersebut secara dominan berorientasi kea rah alokasi nilai-nilai otoritatif bagi sebuah masyarakat. Secara singkat, alokasi-alokasi otoritatif mendistribusikan sebagai hal penting di antara orangorang atau sejumlah kelompok orang lewat satu atau lebih dari tiga cara tersedia. Alokasi bisa menghilangkan suatu nilai yang sudah dipunyai oleh seseorang atau mungkin pula menghalangi proses pencapaian nilai-nilai lain yang akan diperoleh atau bisa juga memberikan kepada sejumlah orang peluang untuk menggunakan nilai-nilai sembari menghujad yang lain. Suatu alokasi dikatakan otoritatid bila orang-orang yang berorintasi padanya memang merasa bahwa menerak terikat dengannya. 

PARAPOLITICAL SYSTEM
Sistem politik berkelompok, Easton berpendapat tentang hal ini , Pengkajian politik tidak selalu atau khusus mengenai proses-proses di dalam kelompok-kelompok demi kepentingan mereka sendiri. Hanya selama dihubungkan dengan proses-proses politik yang lebih luas dalam masyarakat yang  mempunyai kelompok-kelompok internal yang terorganisir private government akan menjadi menarik bagi para mahasiswa ilmu politik di masa lalu.

Perbedaan-perbedaan antara “political system” dan “Parapolitical systems” Easton memandang bahwa meskipun proses dan struktur parapolitical system mungkin sama dengan sistem politik masyarakat, secara substantif keduanya berbeda paling tidak dalam dua hal penting. Parapolitical merupakan aspek-aspek subsistem dimasyarakat. Ia merupakan subsistem dari subsistem. Yang bukan anggota parapolitical system bahkan juga menerima atau diharapkan menyetujui tanggungjawab-tanggungjawab untuk menghadapi masalah-masalah pokok yang diwariskan oleh fakta bahwa sejumlah orang hidup bersama dan menanggung sejumlah aspek kehidupan dan terpaksa, mencoba memecahkan segala perbedaan yang terbentang diantara mereka bersama. Sudah tentu perbedaan fungsi bisa terjadi sehingga banyak kelompok yang memperoleh peran-peran yang lebih besar dalam proses penyelesaian perbedaan-perbedaan. 
Easton mengemukakan bahwa perbedaan utama antara sistem politik dan parapolitical system terletak pada rangkaian masalah yang sering menghadang sistem yang disebut pertama dalam perbandingan dengan persoalan yang merintangi sistem yang disebut terakhir. Lebih jauh ia menyebutkan Perbedaan yang jauh lebih penting antara kedua jenis sistem politik ini ialah bobot dan kuantitas yang tersedia pada sistem politik masyarakat untuk mencoba mangatur segala perbedaan biasanya lebih luas yang tentunya sejalan dengan tingkat tanggungjawabnya yang lebih besar.
  

Sistem politik adalah pola yang tetap dari hubungan–hubungan antara manusia yang melibatkan sampai dengan tingkat tertentu, pengendalian, pengaruh, kekuasaan, ataupun wewenang. Menurut Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara . Sistem merupakan tingkahlaku yang paling inklusif di dalam masyarakat.


Oleh : Al Sadad
Nim: E1051131082