Kerangka
Kerja Analisa sistem politik David Easton
BAB
III
Status teori sistem-sistem
Easton
berpendapat bahwasanya system-sistem
social adalah merupakan construct of the mind yang bersifat artificial atau
reproduksi simbolis dari gejala-gejala yang melekat satu sama lain secara
alamiah, kita tidak bisa menjamin bahwa elemen-elemen khusus yang dimiliki
semua system akan dapat diketahui secara intuitif ataupun tersedia begitu saja.
Unit-unit system,menurut pandangan Easton bahwa elemen dasar yang
bersifat umum untuk semua system social adalah orang perorang Menurut Easton system social
terbentuk dari interaksi antar manusia dimana ia akanmembentuk unit-unit dasar
dari system-sistem tersebut. System politik bukan lah merupakan kontelasi
keberadaan manusia yang dipilih untuk penelitian. Ia lebih merupakan rangkaian
interaksi yang dipisahkan dari berbagai macam interaksi lainnya di mana manusia
diikutsertakan. Menurutnya dalam batasan kita, semua system memiliki validitas
yang sama, meskipun tidak semua memiliki manfaat yang sama untuk maksud
memahami kehidupan politik.
Dua macam system yang berbeda yakni,
1. keanggotaan system, akan meliputi manusia
seutuhnya sebagai dasar kesatuan masyarakat;
2. system analitis, yang hanya mengacu pada interaksi abstrak yang mana setiap orang terlibat.
2. system analitis, yang hanya mengacu pada interaksi abstrak yang mana setiap orang terlibat.
Sifat-sifat analitis semua system social.
Sebagai
Plausibilitas Sistem Keanggotaan. Easton mengatakan bahwa sebagai system
keanggotaan, system keagamaan bisa saja meliputi semua orang, seperti misalnya
mereka yang menjadi anggota organisasi-organsiasi keagamaan. Sebagai system
analisa, agaknya ia akan melibatkan semua interaksi tersebut dimana setiap
individu dalam masyarakat terikat dan dapat ditunjuk sebagai masalah keagamaan
tanpa menghiraukan apakah interaksi-interkasi tersebut terjadi dalam konteks
yang terorganisir atau dalam suatu lingkungan keagamaan. Kemungkinan system
keanggotaan di karenakan lebih banyak orang yang mengikut serta kan diri dalam
perilaku keagamaan tanpa harus menjadi anggota unit-unit keagamaan. Walaupun
menghadapi persoalan dalam hal ini ia memberi kepercayaan yang sesungguhnya
mengenai perbedaan diantara sistem-sistem ini : bahwa sistem keanggotaan
tersebut bukan system analitis karena ia memperlakukan semua orang sebagai
entitas sistem tersebut.
Masyarakat
sebagai bagian dari supra sistem. Easton berpendapat, kita telah memisahkan
tingkahlaku keagamaan, ekonomi, fraternal,pendidikan, politik, kebudayaan, dan
macam-macam perilaku yang serupa. Bagaimana ada maksud-maksud untuk menunjukan
semua hal itu, maka setiap interaksi ini secara terpisah dianggap sebagai
system. Karena system-sistem demikian tidak menunjukkan seluruh rangkaian
interaksi yang berkembang di dalam suatu masyarakat, melainkan hanya
bagian-bagiannya yang telah diabstraksikan dari total perilaku yang tidak dapat
membedakan, Easton menegaskan bahwa system-sistem ini sifatnya analitis.
Interaksi-interaksi politik membentuk salah satu dari jenis-jenis system
tersebut.
Citra empiris
system analitis. Easton mengemukakan bahwa interaksi politik membentuk system
analitis. Menurutnya apabila kita berangkat dengan pendapat bahwa system politik
adalah merupakan system manusia sebagai mahluk biologis, maka akan terdapat
sedikit kesulitan.secara relative sangat
mudah membayangkan sekelompok kecil para administratrator yang bertugas dalam
sebuah unit, yang sebagian diantara jabatan, sebagai suatu system
manusia-manusia.
Kedwiartian
mengenai struktur-struktur social terpadu. Easton mengemukakan bahwa apabila
kita menerima sistem sebagai sebuah model fisika di mana kita mempunyai
kelompok manusia sebagai makhluk biologis yang terus menerus melangsungkan
interaksi lewat anggotanya dalam suatu kesatuan entitas , atau lewat komunikasi
jarak jauh, sistem politik tidak akan selalu menghadapi kendala seperti itu.
Secara teoritis, status sosial sistem politik, seperti halnya dengan semua
sistem sosial lainnya, adalah bersifat analitis, tetapi tetap berwatak empiris.
BAB
IV
Identifikasi
Sistem Politik
sistem
politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip yang membentuk satu kesatuan yang
berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan
mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu
satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara lain
KRITERIA UNTUK MENGENAL SISTEM POLITIK
Penjelasan Easton tentang prihal ini, yakni kehidupan poltik telah digambarkan sebagai penelitian terhadap tata tertib kekuasaan, Negara,
kebijaksanaan umum, pembuatan keputusan, atau monopoli penggunaan kekausaan
yang sah. Dalam konteksnya yang paling luas, penelitian kehidupan politik
seperti halnya dalam ekonomi, keagamaan atau aspek-aspek kehidupan yang
lainnya, dapat dijelaskan sebagai seperangkat interaksi sosial yang berlangsung
diantara sejumlah besar individu dan kelompok. Interaksi merupakan kesatuan
analisa dasar.
Easton
mengatakan faktor yang membedakan interaksi-interaksi politik dari semua jenis
interaksi sosial lainnya adalah bahwa seluruh rangkaian interaksi tersebut
secara dominan berorientasi kea rah alokasi nilai-nilai otoritatif bagi sebuah
masyarakat. Secara singkat, alokasi-alokasi otoritatif mendistribusikan sebagai
hal penting di antara orangorang atau sejumlah kelompok orang lewat satu atau
lebih dari tiga cara tersedia. Alokasi bisa menghilangkan suatu nilai yang
sudah dipunyai oleh seseorang atau mungkin pula menghalangi proses pencapaian
nilai-nilai lain yang akan diperoleh atau bisa juga memberikan kepada sejumlah
orang peluang untuk menggunakan nilai-nilai sembari menghujad yang lain. Suatu
alokasi dikatakan otoritatid bila orang-orang yang berorintasi padanya memang
merasa bahwa menerak terikat dengannya.
PARAPOLITICAL
SYSTEM
Sistem politik
berkelompok, Easton berpendapat tentang hal ini , Pengkajian politik tidak selalu atau khusus
mengenai proses-proses di dalam kelompok-kelompok demi kepentingan mereka
sendiri. Hanya selama dihubungkan dengan proses-proses politik yang lebih luas
dalam masyarakat yang mempunyai
kelompok-kelompok internal yang terorganisir private government akan menjadi
menarik bagi para mahasiswa ilmu politik di masa lalu.
Perbedaan-perbedaan
antara “political system” dan “Parapolitical systems” Easton memandang bahwa
meskipun proses dan struktur parapolitical system mungkin sama dengan sistem
politik masyarakat, secara substantif keduanya berbeda paling tidak dalam dua
hal penting. Parapolitical merupakan aspek-aspek subsistem dimasyarakat. Ia
merupakan subsistem dari subsistem. Yang bukan anggota parapolitical system
bahkan juga menerima atau diharapkan menyetujui tanggungjawab-tanggungjawab
untuk menghadapi masalah-masalah pokok yang diwariskan oleh fakta bahwa
sejumlah orang hidup bersama dan menanggung sejumlah aspek kehidupan dan
terpaksa, mencoba memecahkan segala perbedaan yang terbentang diantara mereka
bersama. Sudah tentu perbedaan fungsi bisa terjadi sehingga banyak kelompok
yang memperoleh peran-peran yang lebih besar dalam proses penyelesaian
perbedaan-perbedaan.
Easton mengemukakan bahwa perbedaan utama antara sistem politik dan parapolitical system terletak pada rangkaian masalah yang sering menghadang sistem yang disebut pertama dalam perbandingan dengan persoalan yang merintangi sistem yang disebut terakhir. Lebih jauh ia menyebutkan Perbedaan yang jauh lebih penting antara kedua jenis sistem politik ini ialah bobot dan kuantitas yang tersedia pada sistem politik masyarakat untuk mencoba mangatur segala perbedaan biasanya lebih luas yang tentunya sejalan dengan tingkat tanggungjawabnya yang lebih besar.
Easton mengemukakan bahwa perbedaan utama antara sistem politik dan parapolitical system terletak pada rangkaian masalah yang sering menghadang sistem yang disebut pertama dalam perbandingan dengan persoalan yang merintangi sistem yang disebut terakhir. Lebih jauh ia menyebutkan Perbedaan yang jauh lebih penting antara kedua jenis sistem politik ini ialah bobot dan kuantitas yang tersedia pada sistem politik masyarakat untuk mencoba mangatur segala perbedaan biasanya lebih luas yang tentunya sejalan dengan tingkat tanggungjawabnya yang lebih besar.
Sistem politik
adalah pola yang tetap dari hubungan–hubungan antara manusia yang melibatkan sampai
dengan tingkat tertentu, pengendalian, pengaruh, kekuasaan, ataupun wewenang. Menurut
Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip yang membentuk satu
kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta
melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau
kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan
Negara . Sistem merupakan tingkahlaku yang paling inklusif di dalam masyarakat.
Oleh : Al Sadad
Nim: E1051131082